Pilihan.. Itulah hidup. Dari kecil kita sudah diharuskan untuk memilih. Milih maenan waktu diajak jalan2 sama nyokap, milih jurusan waktu SMA, milih istri, milih pekerjaan… Semua keputusan kita harus diambil dengan memilih. Dengan keputusan itu kita juga harus menjalani pilihan kita apapun konsekuensinya.
Di era globalisasi ini, kita dijejali segala macam informasi… Mulai dari yang penting sampe hiburan… Mulai dalam bentuk tayangan TV sampe Internet dan mobile. Disinilah kita harus pintar-pintar memilih… Apakah kita akan terima begitu aja informasi-informasi yang disuguhkan kepada kita, atau kita filter sendiri menurut kebutuhan dan keinginan kita?
Dari segitu banyak pilihan, kayaknya yang paling populer di mata masyarakat Indonesia adalah informasi-informasi yang gak penting, seperti tayangan sinetron dan infotainment. Kenapa tayangan seperti itu sangat populer? Dengan rating yang tinggi pula. Alasan yang paling banyak adalah karena tayangan tersebut berada pada primetime dan kebanyakan mereka hanya punya waktu pada saat tersebut, jadi mau gak mau ya nonton itu karena gak ada tayangan lain. Yang berlangganan pay TV lebih punya keleluasaan untuk memilih, tapi apakah yang lain boleh beralasan kalo mereka nonton sonetron dan infotainment karena mereka gak langganan pay TV… Gak punya pilihan lain? No way! Itu bukan alasan. Masih ada kok tayangan yang lebih berbobot daripada sinetron dan infotainment walaupun sedikit. Atau mungkin bisa juga melakukan aktifitas lain selain nonton TV, internet-an mungkin? Main console game juga bisa. Kalo masih beralasan gak langganan internet atau gak punya console game, tetep masih banyak pilihan lainnya kok… Baca koran kek, majalah kek, atau apa kek. Jadi menurut gue tetep masih ada pilihan.
Gue pernah nanya ke salah satu temen gue yang berprofesi sebagai sutradara sinetron… Kenapa sinetron di Indonesia ceritanya gak berbobot? Gak mendidik? Suka lebay? Jawaban dia sederhana… Karena masyarakat Indonesia seperti hidup dalam mimpi, mereka memimpikan yang ada di sinetron… Bisa ketemu pacar ganteng/ cantik, nasibnya bisa berubah dari miskin tau-tau jadi anak orang kaya, bisa tiba-tiba terkenal, dll. Di situ keliatan sifat sebagian besar masyarakat yang menginginkan sesuatu serba instant, gak pake usaha atau bisa dibilang.. MALES!
Dipikir-pikir lagi deh mulai sekarang, kita mau jadi kayak apa sih? Ditengah-tengah carut-marutnya keadaan negara kita, apakah kita masih mau nambahin dengan pembodohan-pembodohan seperti ini? Mulai lah dari yang paling sederhana, pilih aktifitas yang lebih baik daripada nonton sinetron dan infotainment. Kita stop pembodohan ini sama-sama. Kalo yang nonton makin berkurang nanti kan ratingnya turun, kalo rating gak bagus kan gak ada yang mau pasang iklan, kalo gak ada iklan kan gak ada uang untuk membiayai produksi sinetron dan infotainment tersebut. Dan pekerja-pekerja industri TV tersebut bisa memilih untuk berkreasi membuat program lain yang lebih baik. Karena gue yakin kok, pekerja-pekerja TV tersebut bukan orang bodoh dan gak kreatif, mereka bisa berkreasi lebih baik.
Jadi jangan tunggu pemerintah membuat kebijakan yang baik, jangan mengharapkan pekerja TV membuat suatu program yang bagus, tapi kita mulai dulu memilih yang baik untuk kita sendiri… Karena hidup itu adalah pilihan. Akankah kita teruskan gaya hidup kita dengan nonton tayangan yang gak berguna itu atau mulai melakukan perubahan?
Stop nonton sinetron! Stop nonton infotainment! Stop pembodohan!