Sebelum hari ini, mungkin banyak orang yang gak tau daerah Koja… Bahkan mungkin gak tau Koja itu apa. Nah, sekarang gue yakin semua orang sekarang baru ngeh tentang Koja. Bukan karena Koja adalah destinasi wisata, bukan karena ada mall baru dibuka, bukan juga karena ada artis manggung di sana… Tapi karena kerusuhan yang terjadi malam tadi antara Satpol PP dan warga Koja.
Berawal dari rencana pengosongan lahan makam di daerah Koja yang mana di area tersebut terdapat makam sesepuh warga yaitu Mbah Priok. Warga Koja merasa makam tersebut bukan hanya sekedar makam biasa, namun mempunyai nilai lebih yang menurut mereka harus dihormati.
Dengan pengalaman selalu berhasil mengusir atau memukul mundur warga setempat daerah yang akan digusur, dengan pede-nya kali ini Satpol PP juga melakukan aktifitas ‘rutin’ nya tersebut tanpa memperkirakan apa yang akan terjadi. Akibatnya terjadilah bentrok antara Satpol PP dan warga Koja yang kali ini perlawanan warga sangat berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Karena bentrok fisik ini, banyak korban luka berjatuhan, beberapa mobil Satpol PP dibakar, dan aksi penjarahan juga berlangsung. Namun yang paling parah ternyata ada satu orang korban jiwa.
Protes dan perlawanan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya dalam hal pembebasan lahan dan penggusuran nampaknya tidak dapat dipandang sebelah mata lagi. Pemerintah tidak bisa lagi menganggap situasi dan kondisi di seluruh daerah sama. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan, khususnya yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisi dan budaya yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Menurut gue, Pemerintah sebaiknya membaur dengan masyarakat, tidak bisa lagi main tunjuk dan perintah dari kursinya di atas sana tanpa mau melihat ke bawah.
Di lain sisi, seluruh lapisan masyarakat juga harus pandai-pandai menahan emosi dan mulai berpikiran jernih dalam menghadapi persoalan-persoalan yang timbul. Sudah banyak contoh akibat buruk dari tindakan kekerasan yang pada akhirnya tidak memberikan jalan keluar yang menguntungkan, malah selalu merugikan. Semua harus didiskusikan dengan damai. Bukankah kita selalu mengagung-agungkan bahwa negara kita adalah negara demokrasi dimana kebebasan berpendapat sangat dijunjung tinggi?
Turut berduka cita kepada korban yang jatuh akibat bentrokan, semoga kejadian ini tidak akan terulang lagi dan menjadi pelajaran bagi kita semua.